1. Mengadakan pendekatan terhadap pimpinan – pimpinan, sebab pimpinan msyarakat.
a. Mengapa PSM harus mengadakan pendekatan
sebab pimpinan orang yang mempunyai pengaruh terhadap warga masyarakat lainya, sehinga apa yang dikehendaki oleh pimpinan – pimpinan masyarakat akan diikuti warga masyarakat sekitarnya. Di lain pihak PSM ingin tugas – tugasnya berhasil, sehingga dengan demikian memerlukan dukungan dari pimpinan – pimpinan masyarakat setempat.
b. Pengertian pendekatan terhadap pimpinan.
Pendekatan diartikan sebagai hubungan dengan orang lain yaitu pimpinan – pimpinan masyarakat atas dasar saling pengertian dan penghargaan sehingga dalam hubungan tersebut memungkinkan timbulnya kesempatan untuk bertukar pikiran dan pendapat menengani permasalahan – permasalahan sosial yang ada serta upaya – upaya pemecahannya.
c. Tujuan pendekatan terhadap pimpinan msyarakat.
- Agar gagasan – gagasan PSM untuk melaksanakan usaha – usaha kesejahteraan sosial diketahui, dipahami, diterima dan selanjutnya diyakini oleh pimpinan – pimpinan masyarakat setempat sehingga mereka mau memberikan dukungan secara nyata terhadap usaha – usaha yang akan dilaksanakan oleh PSM.
- Untuk mengikuti sikap, pandangan, kemauan keinginan serta gagasan pimpinan –pimpinan masyarakat terhadap usaha – usaha pembangunan – pembangunan di daerahnya, khususnya bidang Kesejahteraan Sosial.
Pada hakekatnya setiap orang yang dianggap sebagai pemimpin – pemimpin didesa didekati atau dihubungi oleh Pekerja Sosial Masyarakat.
Pimpiman – pimpinan masyarakat tersebut meliputi :
- Kepala Desa dan pamong Desa.
- Pemuka – pemuka adat dan Pemuka Agama.
- Pimpinan – pimpinan Pemuda, Wanita.
- Pimpinan Kumpulan Kemasyarakatan (Sosial Budaya Kesenian, Olahraga, Ekonomi dan sebagainya).
Karena banyak pimpinan – pimpinan masyarakat yang perlu didekati, maka PSM perlu memilih pimpinan – pimpinan yang karena status maupun perananya yang mempunyai pengaruh besar tehadap masyarakat sekitarnya.
Pimpiman – pimpinan masyarakat tersebut meliputi :
- Kepala Desa dan pamong Desa.
- Pemuka – pemuka adat dan Pemuka Agama.
- Pimpinan – pimpinan Pemuda, Wanita.
- Pimpinan Kumpulan Kemasyarakatan (Sosial Budaya Kesenian, Olahraga, Ekonomi dan sebagainya).
Karena banyak pimpinan – pimpinan masyarakat yang perlu didekati, maka PSM perlu memilih pimpinan – pimpinan yang karena status maupun perananya yang mempunyai pengaruh besar tehadap masyarakat sekitarnya.
e. Bagaimana PSM mengadakan kontak.
1) Pendekatan dapat dilakukan dengan cara perorangan (tatap muka) dan secara kelompok.
2) Yang perlu di perhatikan adalah PSM harus benar – benar mempersiapkan diri sebaik – baiknya yaitu : Bahan – bahan atau gagasan – gagasan yang perlu di sampaikan.
3) Sikap dan tingkah laku PSM pada waktu melakukan kontak perlu memperhatikan antara lain :
- Harus menghargai, hormat dan menaruh perhatian terhadap pembicaraan yang dikemukakan oleh pimpinan masyarakat.
- Menghindari bentrokan dengan yang diajak bicara.
- Pembicaraan perlu di buat dalam uasana kekeluargaan.
4) Pada saatnya PSM harus membuat satu kesimpulan antara lain mengenai :
Nama : …………………………………………………………….
Umur : ……………………………………………………………..
Agama : …………………………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………………………….
Dari Golongan /
Kelompok : …………………………………………………………….
Sikap, tanggapan
Terhadap gagasan PSM: …………………………………………………………….
5) PSM dapat menyimpulkan siapa – siapa yang mendukung, acuh tak acuh, atau tidak menyetujui terhadap hal –hal yang disampaikan PSM, oleh karena itu pimpinan masyarakat memdukung perlu ditingkatkan jalinan hubungan yang lebih erat. Sedangkan pimpinan – pimpinana yang acuh tak acuh untuk merintangi PSM perlu mengurangi lagi pendekatan – pendekatan secara maksimal baik secara langsung atau melalui orang lain.
f. Apa yang dibicarakan oleh pimpinan masyarakat :2) Yang perlu di perhatikan adalah PSM harus benar – benar mempersiapkan diri sebaik – baiknya yaitu : Bahan – bahan atau gagasan – gagasan yang perlu di sampaikan.
3) Sikap dan tingkah laku PSM pada waktu melakukan kontak perlu memperhatikan antara lain :
- Harus menghargai, hormat dan menaruh perhatian terhadap pembicaraan yang dikemukakan oleh pimpinan masyarakat.
- Menghindari bentrokan dengan yang diajak bicara.
- Pembicaraan perlu di buat dalam uasana kekeluargaan.
4) Pada saatnya PSM harus membuat satu kesimpulan antara lain mengenai :
Nama : …………………………………………………………….
Umur : ……………………………………………………………..
Agama : …………………………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………………………….
Dari Golongan /
Kelompok : …………………………………………………………….
Sikap, tanggapan
Terhadap gagasan PSM: …………………………………………………………….
5) PSM dapat menyimpulkan siapa – siapa yang mendukung, acuh tak acuh, atau tidak menyetujui terhadap hal –hal yang disampaikan PSM, oleh karena itu pimpinan masyarakat memdukung perlu ditingkatkan jalinan hubungan yang lebih erat. Sedangkan pimpinan – pimpinana yang acuh tak acuh untuk merintangi PSM perlu mengurangi lagi pendekatan – pendekatan secara maksimal baik secara langsung atau melalui orang lain.
- Penglaman – penglaman PSM dalam mengikuti latihan pengetahuan dan keterampilan yang diterima dibidang usaha Kesejahteraan Sosial.
- Tugas – tugas yang akan dilaksanakan oleh PSM di Daerahnya, sebagai kelanjutan dari latihan yang diikuti memalui usaha – usaha kesejahteraan sosial untuk memecahkan masalah – masalah sosial yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Langkah – langkah yang akan di jalankan oleh PSM untuk mengadakan inventarisasi data, menyusun rencana kerja dan melaksanakan rencana tersebut.
2. Mengadakan Inventarisasi Data
Melalui pendekatan pendahuluan dapat diketahui orang – orang atau pemuka – pemuka masyarakat yang yang akan dapat diajak dalam kegiatan usaha – usaha kesejahteraan sosila yaitu mereka yang telah mau menerima, setuju dan mendukung rencana dari PSM. Dengan hasil pendekatan yang telah dilaksanakan berarti PSM telah mendapatkan dasar untuk memulai tahap kegiatan seterusnya yaitu mengadakan inventarisasi sebagai dasar untuk mendapatkan kelengkapan bahan – bahan bagi PSM.
Dalam inventarisasi data PSM, maka PSM melakukan penelitian terbatas meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
- Pengumpulan data.
- Menemukan masalah.
- Menganalisa sumber – sumber atau potensi yang ada.
- Gambaran pemilihan program yang mungkin akan dilaksanakan.
a. Pengumpulan data.
1) Maksud
Pengumpulan data ialah kegiatan untuk mencari, merinci mencatat barang – barang kenyataan – kenyataan, keterangan – keterangn yang ada yang dapat mengaruhi kehidupan masyerakat / Desa setempat.Dalam inventarisasi data PSM, maka PSM melakukan penelitian terbatas meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
- Pengumpulan data.
- Menemukan masalah.
- Menganalisa sumber – sumber atau potensi yang ada.
- Gambaran pemilihan program yang mungkin akan dilaksanakan.
a. Pengumpulan data.
1) Maksud
2) Tujuan
- Untuk mengetahui kebutuhan – kebutukan hidup dan masalah masalah yang dihadapi oleh warga masyarakat.
- Untuk mengetahui sumber – sumber dan daya atau potensi yang dimiliki Desa baik yang telah di garap maupun belum.
- Data yang diperoleh merupakan gambaran desa atau masyarakat pada suatu waktu sehingga dapat dijadikan ukuran untuk dapat menilai sejauh mana kemajuan – kemajuan yang telah diperoleh pada masa – masa tersebut.
- Data yang dikumpulkan merupakan titik tolak perencanaan program usaha – usaha apa yang dikerjakan.
Dengan demikian pentingnya kegiatan penelitian terbatas, sehingga tanpa kegiatan ini PSM tidak mempunyai pegangan usaha bidang apa yang akan dilaksanakan bersama masyarakat.
3) Data yang dikumpulkan
Sebagai mana di sebutkan bahwa data yang dikumpulkan adalah segala kenyataan – kenyataan dan keterangan yang sangat erat hubungannya dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat.
4) Cara – Cara Pengumpulan Data.
3) Data yang dikumpulkan
Sebagai mana di sebutkan bahwa data yang dikumpulkan adalah segala kenyataan – kenyataan dan keterangan yang sangat erat hubungannya dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat.
Data yang dikumpulkan tersebut meliputi :
a) Keadaan penduduk yaitu jumlah pendduk menurut :
- Kepala keluarga.
- Jenis kelamin (laki – laki dan perempuan).
- Umur (kelompok umur).
- Banyaknya kelahiran dan kematian.
- Banyaknya jenis / tigkat pendidikan
- Perpindahan penduduk (yang datang kedesa dan yang pergi meninggalkan desa).
b) Kehidupan perekonomoan masyarakat.
- Jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk seperti tani, buruh tani, dengan pegawai negeri, pegawai swasta, buruh perusahaan, kerajinan tangan, pertukangan, peternakan dan lain – lain.
- Jumlah keluarga / penduduk yang mempunyai pekerjaan pada tiap jenis – jenis pekerjaan.
- Jumlah keluarga yang kehidupanya dapat digolongkan dalam golongan mampu / kaya, menengah dan keluarga yang miskin berpenghasilan rendah / sangat rendah.
c) Keadaan Perumahan (tempat tinggal)
- Jumlah rumah seluruhnya.
- Jumlah rumah permanen, semi permanen.
- Jumlah rumah – rumah keluarga yang dapat dimasukan kurang memenuhi syarat rumah sehat, seperti bahan – bahan bangunan dari bambu, daun – daun, kurangnya ventilasi (jendela), tidak adanya kamar – kamar, kesehatan yang tidak memenuhi syarat (ternak dalam rumah bersama pemiliknya) dan sebagainya.
d) Keadaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
- Kebersihan rumah , halaman, pekarangan, makanan, penerangan dan sebagainya
- Penyakit – penyakit yang sering berjangkit.
- Keluarga – keluarga yang kekurangan gizi.
- Cara – cara penduduk berobat.
e) Keadaan Ketunaan (Cacat) pada masyarakat.
- Tuna Susila.
- Tuna Rungu, Wicara (Bisu, Tuli).
- Tuna Karya (Penganggur).
- Tuna Graha (Seperti Lemah Ingatan).
- Tuna Netra (Buta).
- Anak Putus Sekolah, tidak bersekolah dan sebagainya.
f) Keadaan Perhubungan
- Jalan – jalan desa, hubungan dengan pasar atau dangan desa – desa lain.
- Alat perhubungan yang digunakan (Grobak, Sado, Truk / Kendaraan Umum dan sebagainya).
- Keadaan masa media seperti Radio, Surat Kabar, TV dan sebagainya.
g) Sumber – sumber kekayaan alam yang merupakan potensi untuk pembangunan (tanah, air, tumbuh – tumbuhan dan sebagainya).
h) Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masyrakat, misalnya bangunan – bangunan sekolah, dan jalan kegiatan dalam Pendidikan, Keolahragaan, Kesenian, Keagamaan dan sebagainya.
a) Keadaan penduduk yaitu jumlah pendduk menurut :
- Kepala keluarga.
- Jenis kelamin (laki – laki dan perempuan).
- Umur (kelompok umur).
- Banyaknya kelahiran dan kematian.
- Banyaknya jenis / tigkat pendidikan
- Perpindahan penduduk (yang datang kedesa dan yang pergi meninggalkan desa).
b) Kehidupan perekonomoan masyarakat.
- Jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk seperti tani, buruh tani, dengan pegawai negeri, pegawai swasta, buruh perusahaan, kerajinan tangan, pertukangan, peternakan dan lain – lain.
- Jumlah keluarga / penduduk yang mempunyai pekerjaan pada tiap jenis – jenis pekerjaan.
- Jumlah keluarga yang kehidupanya dapat digolongkan dalam golongan mampu / kaya, menengah dan keluarga yang miskin berpenghasilan rendah / sangat rendah.
c) Keadaan Perumahan (tempat tinggal)
- Jumlah rumah seluruhnya.
- Jumlah rumah permanen, semi permanen.
- Jumlah rumah – rumah keluarga yang dapat dimasukan kurang memenuhi syarat rumah sehat, seperti bahan – bahan bangunan dari bambu, daun – daun, kurangnya ventilasi (jendela), tidak adanya kamar – kamar, kesehatan yang tidak memenuhi syarat (ternak dalam rumah bersama pemiliknya) dan sebagainya.
d) Keadaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
- Kebersihan rumah , halaman, pekarangan, makanan, penerangan dan sebagainya
- Penyakit – penyakit yang sering berjangkit.
- Keluarga – keluarga yang kekurangan gizi.
- Cara – cara penduduk berobat.
e) Keadaan Ketunaan (Cacat) pada masyarakat.
- Tuna Susila.
- Tuna Rungu, Wicara (Bisu, Tuli).
- Tuna Karya (Penganggur).
- Tuna Graha (Seperti Lemah Ingatan).
- Tuna Netra (Buta).
- Anak Putus Sekolah, tidak bersekolah dan sebagainya.
f) Keadaan Perhubungan
- Jalan – jalan desa, hubungan dengan pasar atau dangan desa – desa lain.
- Alat perhubungan yang digunakan (Grobak, Sado, Truk / Kendaraan Umum dan sebagainya).
- Keadaan masa media seperti Radio, Surat Kabar, TV dan sebagainya.
g) Sumber – sumber kekayaan alam yang merupakan potensi untuk pembangunan (tanah, air, tumbuh – tumbuhan dan sebagainya).
h) Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masyrakat, misalnya bangunan – bangunan sekolah, dan jalan kegiatan dalam Pendidikan, Keolahragaan, Kesenian, Keagamaan dan sebagainya.
4) Cara – Cara Pengumpulan Data.
- Dengan cara mengadakan pengamatan, artinya PSM mengamati, melihat langsung dengan mata kepala sendiri keadaan desa setempat.
- Dengan mengadakan wawancara, artinya PSM menayakan sesuatu yang diinginkan kepada warga masyarakat.
- Dengan mengadakan pencatat dokumen, artinya PSM mencari data dan dengan mencatat data yang telah ada dan dikumpulkan oleh Pemerintah Desa, seperti yang didapat di Kelurahan, Rk, Rw, maupun Rt, Kantor Kepala Desa dan lain – lain.
- Dalam pengumpulan data, pimpinan darah setempat (Kepala Desa) perlu diperbaharui walaupun sebetulnya telah mengetahui rencana yang telah dikemukakan PSM. Hal ini untuk menjaga kemungkinan – kemungkinan kurang baik yang tidak diinginkan.
- Dalam pengumpulan data PSM dapat mengajak Pemuka Masyarakat yang dianggap menaruh minat besar terhadap tugas PSM dan kiranya mampu melaksanakan tugas pengumpulan data.
- Setiap kesulitan yang dihadapi PSM dalam pengumpulan data perlu dikonsultasikan kepada petugas sosial setempat, dan seyogyanya juga kepada Pamong Desa ataupun Kepala Desa setempat.
b. Menemukan masalah.
Data yang dikumpulkan perlu digarap lebih lanjut oleh PSM sebab seperti yang dikemukakan dalam tujuan pengumpulan data akan diketahui masalah – masalah apa yang dihadapil oleh masyarekat. Oleh karena itu dari data tersebut dapat ditandai dan ditemukan masalah apa yang sebenarnya datang dihadapi masyarakat. Hal ini perlu dicari sebab tidak semua data yang diperlukan merupakan masalah. Usaha untuk menanadai dan menemukan masalah dari data yang berhasil yang dikumpulkan tersebut untuk menemukan atau idefikasi masalah. Selanjutnya dari masalah – masalah yang berhasil ditemukan perlu digolongkan, mana masalah yang benar – benar berat dan perlu segera mendapat pemecahan, dan masalah – msalah yang ringan yang belum perlu dipecahkan dalam waktu singkat.
1) Dengan pemecahan secara umum
Pengamatan secara umum, adalah bahwa dengan sepintas lalu melalui penglihatan PSM dapat ditemukan atau disimpulkan adanya masalah yang dihadapi masyarakat.
2) Dengan cara menggambarkan keadaan atau situasi desa.
Pengamatan secara umum, adalah bahwa dengan sepintas lalu melalui penglihatan PSM dapat ditemukan atau disimpulkan adanya masalah yang dihadapi masyarakat.
- Banyaknya anak – anak yang berbadan kurus, perut buncrit, rambut jarang jarang yang berwarna merah, dapat merupakan tanda adanya anak – anak kurang gizi.
- Banyaknya rumah – rumah penduduk yang tidak berjedela, ternah yang menjadi satu dengan pemiliknya, menunjukan adanya perumahan yang tidak memenuhi persyaratan yang layak.
- Banyaknya perkarangan yang rimbun dengan tumbuh – tumbuhan yang tidak teratur menunjukan bahwa warga masyarakat belum banyak memampaatkan halamannya, dan belum memiliki kesadaran akan halaman sebagai tempat yang berpenghasilan.
- Banyaknya warga masyarakat yang gemar bermain kartu, lotre buntut dan yang lainnya, menunjukan bahwa perjudia banyak terdapat di daerah tersebut, atau dalam arti lainnya banyak terjadi pemborosan yang dilakukan masyarakat.
- Dari contoh tersebut (misalnya contoh a dan b) dapat ditemukan masalah yaitu warga masayarakat desa tersebut kebanyakan tidak mampu atau berpenghasilan rendah.
- Penemuan masalah melalui pengmatan sepintas lalu oleh PSM, sifatnya masih penyimpulan oleh karena itu jangan dijadikan titik tolak untuk memulai tahap kegiatan berikutnya. Hal ini bukan disebabkan bahwa kesimpulan tesebut harus didukung dengan data yang terkumpul agar benar – benar masalah yang ditemukan tepat. Oleh karena itu cara selanjutnya untuk menemukan masalah adalah dengan terlebih dahulu menggambarkan keadaan.
2) Dengan cara menggambarkan keadaan atau situasi desa.
c. Menganalisa sumber – sumber atau potensi yang ada.
d. Gambaran pemilihan program yang mungkin akan dilaksanakan.
3. Mengolah sumber – sumber atau potensi.
h
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id